Jangan Masak Terlalu Lama
Jika proses memasak ikan salmon berlangsung terlalu lama, nutrisi dan kualitas daging ikannya bisa berkurang.
Saat ikan dimasak terlalu lama, asam lemak omega-3 yang sensitif terhadap panas bisa terurai. Oleh karena itu, penting untuk memasak ikan hanya sampai dagingnya berubah warna menjadi merah muda lembut.
Daging yang merah muda lembut ini menunjukkan bahwa ikan sudah matang dengan baik dan memiliki tekstur yang lembut serta juicy.
Panggang dengan Suhu Rendah
Cara memasak ikan salmon yang pertama adalah dengan memanggangnya di suhu rendah. Ini salah satu cara efektif untuk memastikan gizi ikan salmon tetap terjaga.
Asam lemak omega-3 dalam ikan salmon rentan terhadap panas yang tinggi. Jika suhu pemanggangannya relatif rendah, sekitar 120–150 derajat Celsius, kamu dapat meminimalkan risiko rusaknya nutrisi penting ini.
Selain itu, suhu rendah juga membantu menjaga tekstur daging ikan salmon agar tetap lembut dan lezat. Pastikan untuk memantau waktu memanggang agar ikan tidak terlalu matang, jadi gizinya tetap terjaga.
Baca Juga: 7 Restoran Ikan Bakar Terlezat di Jakarta yang Dijamin Menggoyang Lidah!
Berapa Lama Memasak Ikan Salmon?
Lama memasak ikan salmon tergantung pada metode masak yang Anda pilih. Misalnya dengan cara dibakar, tak perlu lama-lama, cukup 5 – 10 menit agar daging salmon tidak hancur.
Salah satu cara memasak salmon lainnya adalah dengan direbus. Setelah air mendidih, masukkan daging salmon dan biarkan hingga 10 menit dengan api sedang. Hasilnya, Anda akan mendapatkan daging salmon yang lembut sekaligus lezat untuk disantap.
Sedangkan untuk dipanggang di oven membutuhkan waktu tergantung dari suhu panggangan, dalam suhu 180 – 200 °C mebutuhkan waktu selama 15 – 20 menit.
Ikan dengan omega-3
Jangan ragu untuk mengonsumsi ikan. Namun, pilihlah ikan yang memiliki kandungan omega-3 tinggi. Pastikan pengolahan ikan tetap sesuai untuk mengoptimalkan manfaatnya.
Sebuah penelitian yang terdapat dalam The British Journal of Nutrition, melibatkan 68 orang dewasa yang mengalami obesitas.
Hasilnya, mereka yang mengonsumsi ikan omega-3 memiliki kondisi kesehatan yang lebih baik, daripada yang tidak mengonsumsi ikan dengan omega-3 setelah makan.
Hal ini karena ikan tersebut juga mengandung protein yang bisa membantu mengontrol kadar gula darah.
Kebanyakan roti mengandung karbohidrat yang dapat memicu lonjakan kadar gula darah.
Nah, roti gandum adalah salah satu jenis roti yang memiliki indeks glikemik dan karbohidrat lebih rendah dibandingkan roti lainnya.
Ini karena adanya kandungan serat yang baik dalam roti gandum. Melansir dari jurnal PLoS Medicine, serat menjadi salah satu kandungan yang baik untuk mengoptimalkan pola diet sehat dan mengontrol kadar gula darah.
Hal ini karena kandungan serat mampu memperlambat pencernaan sehingga membantu menstabilkan kadar gula darah.
Mau tahu berapa angka kadar gula darah yang normal? Baca di artikel ini: “Catat, Ini Kadar Gula Darah yang Normal dalam Tubuh Berdasarkan Usia“
Sebagian besar buah-buahan memiliki indeks glikemik rendah yaitu kurang dari 55.
Sebab, buah-buahan mengandung banyak air dan serat yang dapat menyeimbangkan gula alami (fruktosa).
Nah, untuk mendapatkan manfaat ini, sebaiknya konsumsi buah secara utuh, bukan diolah menjadi jus.
Sebaiknya ketahui berbagai jenis buah yang baik bagi pengidap diabetes melalui artikel ini → 6 Pilihan Buah yang Aman untuk Pengidap Diabetes
Selain bergizi, ubi jalar memiliki indeks glikemik yang rendah sehingga dijadikan makanan untuk penderita diabetes.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa daging ubi jalar mengandung lebih banyak serat daripada kulitnya.
Meskipun masih belum ada bukti bahwa ubi jalar dapat membantu menstabilkan atau menurunkan kadar gula darah pada manusia, tidak diragukan lagi ubi jalar merupakan makanan sehat dan bergizi dengan skor glikemik yang rendah.
Makanan untuk penderita diabetes lainnya adalah oatmeal. Makanan ini mengandung B-glukan yang membantu menjaga kontrol glikemik dan skor glikemik di bawah 55.
Jadi, ada garansi kalau makanan yang satu ini tidak menyebabkan lonjakan maupun penurunan kadar gula darah.
Beberapa manfaat penting b-glukan yang terkandung dalam oat contohnya mengurangi respons glukosa dan insulin setelah makan, meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi lipid atau lemak dalam darah.
Kacang sangat kaya serat makanan dan memiliki skor glikemik di bawah 55. Kacang juga mengandung protein nabati tingkat tinggi, asam lemak tak jenuh, vitamin, flavonoid, magnesium, dan kalium.
Pilihlah kacang-kacangan utuh yang belum banyak diolah untuk mendapatkan manfaat kesehatan, salah satunya mengontrol gula darah.
Dalam sebuah studi pada 2013, 60 orang pengidap diabetes tipe 2 dan obesitas yang mengonsumsi metformin dan bawang putih mengalami penurunan yang lebih signifikan dalam kadar gula darah.
Makanan rekomendasi untuk penderita diabetes lainnya adalah yoghurt. Rutin mengonsumsi yoghurt yang tidak dicampur dengan perasa berpotensi mengurangi risiko diabetes tipe 2. Sebenarnya, peneliti masih belum yakin mengapa yogurt dapat membantu menurunkan risiko diabetes tipe 2.
Namun, fakta yang bisa ditarik adalah yoghurt tawar termasuk makanan rendah glikemik. Seperti yang kamu ketahui, makanan rendah glikemik baik untuk pengidap diabetes.
Sayuran hijau menjadi salah satu jenis makanan sehat untuk penderita diabetes. Contohnya, seperti bayam dan kale menjadi makanan yang mengandung nutrisi tinggi, seperti vitamin A, C, E, K, zat besi, kalsium, dan kalium.
Makanan ini juga mengandung kalori dan karbohidrat yang cukup rendah sehingga baik untuk mengontrol kadar gula darah.
Menurut studi di Journal of Diabetes Investigation, berjudul Higher Intake of Fruits, Vegetables or Their Fiber Reduces The Risk of Type 2 Diabetes: A Meta‐Analysis, mengonsumsi sayuran hijau juga mampu menurunkan risiko diabetes tipe 2. Hal ini karena sayuran mengandung serat, flavonoid, dan senyawa antioksidan cukup tinggi.
Selain itu, kandungan serat dalam sayuran juga kerap terkait dengan masalah sensitivitas insulin. Terpenuhinya kebutuhan serat meningkatkan kemampuan untuk menunda penyerapan karbohidrat.
Dengan begitu, tubuh mampu mencegah terjadinya resistensi insulin sehingga menghasilkan glukosa darah yang lebih rendah.
Ada berbagai jenis buah sitrus yang bisa kamu temui dengan mudah, seperti jeruk hingga lemon. Buah sitrus mengandung vitamin C, folat, dan potasium yang baik bagi pengidap diabetes.
Stroberi dan bluberi menjadi jenis buah beri yang bisa kamu dapatkan dengan mudah. Buah ini sangat baik dijadikan makanan untuk penderita diabetes.
Alasannya karena buah beri memiliki antioksidan dan vitamin C yang tinggi di dalamnya. Terpenuhinya kebutuhan kandungan tersebut, mampu membantu untuk mengontrol serta menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.
Bukan itu saja, buah beri juga mengandung nutrisi lain, seperti vitamin K, mangan, dan potasium yang bisa mengoptimalkan fungsi tubuh.
Daging dada ayam kaya akan protein serta rendah kalori. Dengan begitu, pengidap diabetes lebih mudah mempertahankan berat badan dan merasakan kenyang lebih lama.
Selain kaya akan protein, daging dada ayam juga mengandung nutrisi lainnya untuk meningkatkan kesehatan otot, tulang, dan mengoptimalkan kekebalan tubuh.
Makanan ini mengandung serat yang cukup tinggi. Hal ini membuat quinoa sangat bermanfaat untuk pengidap diabetes karena serat dan protein dalam makanan ini mampu untuk mengontrol kadar gula darah dalam tubuh.
Itulah berbagai makanan untuk penderita diabetes yang bisa kamu konsumsi untuk membantu mengontrol kadar gula darah dan menambah nutrisi dalam tubuh.
Kamu juga bisa cari tahu cara mengonsumsi makanan dengan tepat bagi pengidap diabetes melalui artikel ini → Tetap Sehat, Begini Makan Enak untuk Pengidap Diabetes
Selain mencoba makanan di atas, kamu juga perlu cek gula darah secara rutin. Tujuannya untuk mengontrol kadar gula darah guna mencegah diabetes.
Pemeriksaan juga berguna untuk mendeteksi diabetes sedini mungkin, sehingga kamu bisa segera melakukan perawatan dan mencegah terjadinya komplikasi.
Kini, kamu tidak perlu antre di rumah sakit atau klinik, kamu bisa melakukan Skrining Diabetes di rumah melalui layanan Halodoc Home Lab.
Halodoc menyediakan fasilitas Skrining Diabetes melalui layanan Halodoc Home Lab (tersedia di Jadetabek, Bandung, dan Surabaya).
Layanan ini adalah tes laboratorium atau paket tes dari Halodoc yang pengambilan sampelnya bisa dilakukan di rumah atau di lokasi mana pun yang kamu pilih.
Ada beberapa keunggulan dari layanan tes lab ini, antara lain:
✔ Tak perlu repot keluar rumah.
✔ Hemat waktu dan biaya.
✔ Tenaga kesehatan responnya cepat.
✔ Protokol kesehatan ketat. Ini Daftar Phlebotomist yang Tangani Layanan Tes Lab Halodoc.
✔ Sampel diambil secara aman dan steril.
✔ Sampel darah/urine akan dibawa langsung ke laboratorium setelah diambil (tidak ada transit).
✔ Peralatan yang digunakan berkualitas, aman, tersegel, dan sesuai standarisasi.
✔ Harga untuk Skrining Diabetes adalah Rp 219.000, kamu bahkan bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
✔ Semua layanan tes lab terdiri dari pemeriksaan laboratorium dan konsultasi dokter.
✔ Setelah tes, kamu akan mendapatkan voucher 25 ribu untuk konsultasi hasil dengan dokter tepercaya dari Halodoc.
Booking Skrining Diabetes Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Selain lewat aplikasi, kamu juga bisa order langsung dengan menghubungi nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Mudah sekali bukan? Pesan layanan Homelab sekarang juga!
Cara Memasak Ikan Salmon Agar Gizinya Terjaga
Berikut ini cara memasak ikan salmon yang tepat agar gizinya tetap terjaga.
Kukus dengan Bumbu Ringan
Mengukus ikan salmon adalah cara lain yang efektif untuk mempertahankan gizinya. Saat ikan dimasak dengan uap panas, kelembapan dan nutrisi ikan pun akan terjaga.
Saat merebus, gunakan bumbu-bumbu ringan seperti jahe, bawang putih, dan lemon. Bumbu-bumbu ini akan memberikan aroma dan rasa yang sedap untuk ikan salmonmu.
Kukus ikan salmon hingga dagingnya berubah menjadi merah muda lembut, yang menandakan bahwa ikan telah matang dengan baik.
Baca Juga: 8 Cara Memasak Sarden Kaleng Agar Tidak Amis
Ikan salmon dikenal bukan hanya karena rasa lezatnya, melainkan juga karena kandungan gizinya yang melimpah.
Jenis ikan ini merupakan pilihan yang cerdas untuk menjaga kesehatan tubuh. Pasalnya, salmon mengandung asam lemak omega-3, protein berkualitas tinggi, dan berbagai nutrisi penting lainnya.
Sayur dan Buah yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Diabetes?
Pengidap diabetes boleh memakan sayur dan buah. Tapi penderita diabetes harus tahu bahwa tidak semua jenis buah sama baiknya untuk kesehatan. Sebagai contoh, buah segar atau buah beku lebih baik daripada buah olahan. Sebab, buah olahan umumnya diberi tambahan gula agar terasa lebih manis. Selain itu, ada beberapa macam buah yang mesti dibatasi konsumsinya karena tingginya kandungan gula yang tinggi, seperti pisang yang terlalu matang, manga, kurma kering, semangka, dan nanas.
Adapun jenis sayur yang konsumsinya mesti diwaspadai adalah yang memiliki kandungan karbohidrat tinggi. Contohnya adalah kentang, jagung, polong-polongan, dan labu madu/labu mentega, lobak, dan ubi. Sayur kalengan dan olahan, termasuk acar, juga tak boleh dikonsumsi berlebih karena ada tambahan natrium atau garam yang menambah risiko komplikasi diabetes.
dr. Ni Nyoman Sri Yuliani Sp. GK
Dokter Spesialis Gizi Klinik
Primaya Hospital Betang Pambelum
A. M. Argina, “Penerapan Metode Klasifikasi K-Nearest Neigbor pada Dataset Penderita Penyakit Diabetes,†Indonesian Journal of Data and Science, vol. 1, no. 2, 2020, doi: 10.33096/ijodas.v1i2.11.
D. Sisodia and D. S. Sisodia, “Prediction of Diabetes using Classification Algorithms,†in Procedia Computer Science, 2018, vol. 132. doi: 10.1016/j.procs.2018.05.122.
D. Tomar and S. Agarwal, “A survey on data mining approaches for healthcare,†International Journal of Bio-Science and Bio-Technology, vol. 5, no. 5, 2013, doi: 10.14257/ijbsbt.2013.5.5.25.
D. A. Agatsa, R. Rismala, and U. N. Wisesty, “Klasifikasi Pasien Pengidap Diabetes Metode Support Vector Machine,†e-Proceeding of Enginering, vol. 7, no. 1, 2020.
D. A. Nasution, H. H. Khotimah, and N. Chamidah, “Perbandingan Normalisasi Data untuk Klasifikasi Wine Menggunakan Algoritma K-NN,†Computer Engineering, Science and System Journal, vol. 4, no. 1, 2019, doi: 10.24114/cess.v4i1.11458.
H. Henderi, “Comparison of Min-Max normalization and Z-Score Normalization in the K-nearest neighbor (kNN) Algorithm to Test the Accuracy of Types of Breast Cancer,†IJIIS: International Journal of Informatics and Information Systems, vol. 4, no. 1, 2021, doi: 10.47738/ijiis.v4i1.73.
I. M. K. Karo, A. Khosuri, and R. Setiawan, “Effects of Distance Measurement Methods in K-Nearest Neighbor Algorithm to Select Indonesia Smart Card Recipient,†2021. doi: 10.1109/ICoDSA53588.2021.9617476.
B. Muhamad Akbar, A. T. Akbar, and R. Husaini, “Analisis Sentimen dan Emosi Vaksin Sinovac pada Twitter menggunakan Naïve Bayes dan Valence Shifter,†Jurnal Teknologi Terpadu, vol. 7, no. 2, pp. 83–92, 2021.
F. W. Townes, S. C. Hicks, M. J. Aryee, and R. A. Irizarry, “Feature selection and dimension reduction for single-cell RNA-Seq based on a multinomial model,†Genome Biol, vol. 20, no. 1, 2019, doi: 10.1186/s13059-019-1861-6.
A. Rana and R. Pandey, “A review of popular decision tree algorithms in data mining,†Asian Journal of Multidimensional Research, vol. 10, no. 10, 2021, doi: 10.5958/2278-4853.2021.00837.5.
I. M. K. Karo, M. Y. Fajari, N. U. Fadhilah, and W. Y. Wardani, “Benchmarking Naïve Bayes and ID3 Algorithm for Prediction Student Scholarship,†IOP Conf Ser Mater Sci Eng, vol. 1232, no. 1, p. 012002, Mar. 2022, doi: 10.1088/1757-899X/1232/1/012002.
I. M. Karo Karo, S. Nadia Amalia, dan Dian Septiana, P. Ilmu Komputer, and P. Matematika, “Klasifikasi Kebakaran Hutan Menggunakan Feature Selection dengan Algoritma K-NN, Naive Bayes dan ID3,†Journal of Software Engineering, Information and Communication Technology, vol. 3, no. 1, pp. 121–126, 2022.
I. M. Karo Karo, M. F. M. Fudzee, S. Kasim, and A. A. Ramli, “Sentiment Analysis in Karonese Tweet using Machine Learning,†Indonesian Journal of Electrical Engineering and Informatics, vol. 10, no. 1, pp. 219–231, Mar. 2022, doi: 10.52549/ijeei.v10i1.3565.
Hubungi Admin Whatsapp Halodoc untuk Booking Skrining Diabetes Mulai dari Rp 219.000,-
Halodoc, Jakarta – Meningkatnya kadar gula darah menjadi gejala utama yang terjadi pada penderita diabetes. Untuk mengendalikan kondisi ini, kamu perlu mengonsumsi makanan untuk penderita diabetes, atau yang bantu stabilkan kadar gula darah.
Lantas, apa saja sih makanan untuk penderita diabetes yang baik untuk dikonsumsi? Yuk cek rekomendasinya!
Penyebab Diabetes Melitus
Penyebab utama diabetes melitus adalah gangguan pada hormon insulin. Hormon ini diproduksi oleh sel beta di dalam pankreas yang berperan menjaga kadar glukosa dalam darah tetap dalam kadar yang normal, agar dapat digunakan oleh sel-sel tubuh dan digunakan sebagai energi.
Pada diabetes tipe 1, sel yang memproduksi insulin rusak dan tubuh tak dapat memproduksi insulin secara alami. Dengan begitu, gula tidak bisa disimpan, melainkan dilepaskan secara konstan sehingga kadar gula darah meningkat.
Sedangkan pada diabetes tipe 2, sel beta tetap memproduksi insulin, fungsinya mengalami gangguan. Dampaknya, sel kesulitan menyimpan gula yang ditemukan dalam darah. Karena itu, pankreas terus memproduksi insulin sebagai kompensasi atas berkurangnya fungsi hormon tersebut. Jenis diabetes ini umumnya berkaitan dengan obesitas.
Penyebab diabetes gestasional belum dapat disimpulkan secara pasti. Ada dugaan jenis diabetes ini terjadi karena perubahan hormon perempuan pada masa kehamilan. Diabetes gestasional kerap terjadi pada masa kehamilan trimester ketiga dan merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang membahayakan bagi ibu dan bayi dalam kandungan.
Makanan Apa yang Dapat Memperparah Diabetes?
Makanan yang dapat memperparah diabetes adalah makanan tinggi gula dan karbohidrat sederhana, seperti minuman bersoda, permen, kue, dan roti putih. Selain itu, makanan yang mengandung kadar lemak jenuh tinggi seperti gorengan, makanan cepat saji, dan produk olahan daging juga berpotensi memperburuk kondisi dan gejala yang dialami penderita diabetes.